Ajarkan Pendidikan Seksual Melalui Dongeng

2

Sdmtponorogo.com Seperti dilansir BBC Indonesia (14/7/2017), Indonesia dianggap sebagai lahan subur bagi pedofilia. Pasalnya sejak awal tahun, imigrasi Indonesia sudah menangkal masuk 107 terduga pelaku kejahatan seksual terhadap anak atau pedofilia yang 92 diantaranya warga Australia.
 
Sementara menurut catatan ECPAT pada september 2016 hingga februari 2017, ada enam kasus kejahatan anak dengan jumlah korban yang cukup besar, yakni 157 anak. Kasus ini tersebar di empat propinsi dan enam kabupaten di Indonesia. Dari fenomena itu, ditemukan pula kasus pelecehan seksual yang dilakukan anak terhadap anak (Kompas.com, 18/3/2017).
 
Selain diperlukan pengawasan dari orang tua terhadap anak, juga diperlukan pendidikan kepada anak untuk menjaga dirinya sendiri jika ada kasus serupa. Seperti yang dilakukan oleh SDMT, memberikan pendidikan kepada anak untuk menjaga diri melalui dongeng yang disampaikan oleh Kak Ucon. Sabtu (5/8/2017), bertempat di gedung Islamic Center, seluruh anak kelas satu dikumpulkan untuk mendengarkan dongeng.
 
Diawali dongeng tentang seekor anak burung, Kak Ucon mulai mengenalkan anggota tubuh yang perlu dijaga oleh anak-anak. Allah memberikan kita tubuh yang sempurna. Sebagai rasa terima kasih, maka kita harus menjaganya Ujar Kak Ucon mengawali.
 
Apa saja anggota tubuh yang perlu dijaga? Pertama, mulut. Boleh dilihat oleh orang lain, tapi tidak boleh dipegang. Kedua, dada. Tidak boleh dilihat dan dipegang. Dilihat saja tidak boleh apalagi dipegang. Ketiga, kemaluan. Tidak boleh dilihat oleh orang lain, apalagi dipegang. Hayoo, siapa yang setelah mandi masih memakai bajunya diluar?. Keempat, pantat. Tidak boleh dilihat, apalagi dipegang oleh temannya lanjut Kak Ucon.
 
Kak Ucon juga menambahkan bagaimana harus bereaksi ketika menghadapi orang yang ingin memegang anggota tubuh kita. Kak Ucon mengajak anak-anak untuk mengatakan Ti..dak..bo..lehh!! dengan tangan ke depan dan memasang ekspresi marah.
 
Jika ada seorang kakek yang ingin memegang pantat, boleh tidak? Tambah Kak Ucon memberi contoh. Anak-anak pun serempak mengatakan Ti..dak..bo..lehh!!. (ak/sdmt)

Related Blogs

Leave us a Comment