Terapi Hati untuk Mendidik Anak Agar Bermental Sehat
- Posted by sdmt
- Posted in BERITA SEKOLAH
sdmtponorogo.com – SDMT Ponorogo melalui program Parents Support Group (PSG) mencoba menjawab bagaimana seharusnya peran orang tua dan guru dalam bersinergi mendukung pendidikan generasi muda bangsa. Bersama Arief Budi, psikolog lulusan Universitas Seoul yang secara berkala menjadi menjadi konselor guru dan walimurid SDMT.
27 Mei – 30 Mei 2019, SDMT kembali membuka kesempatan walimurid dan guru untuk konsultasi. Sesi konsultasi kali ini sekaligus sesi penutup di tahun ajaran ini. Kali ini Arief Budi lebih menekankan pada terapi hati untuk menata diri dan keluarga.
Mengapa hati? Sebab menurutnya hati merupakan salah satu komponen paling penting dalam diri seseorang. Mengutip HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599, bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah qolb (hati).
”Hati sebagai penentu penting baik atau rusaknya tubuh kita” ungkapnya. Lebih lanjut beliau juga mengingatkan bahwa anak-anak yang sehat pasti datang dari keluarga yang sehat, sementara anak yang bermasalah datang dari keluarga yang bermasalah pula. Anak yang sehat di sini dalam artian sehat mentalnya.
“Jadi bapak/ibu, kita harus berdamai dengan hati dan diri kita dahulu. Sebab, trauma di masa lalu akan mempengaruhi pola mendidik pada anak kita” pungkasnya. Sehingga orang tua harus sehat mental terlebih dahulu jika ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang sehat mental juga.
Beliau mengenalkan beberapa bentuk terapi, salah satunya dengan terapi SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) yang menggabungkan sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan metode tapping pada beberapa titik tubuh. Dimana terapi tersebut bisa dipraktekkan sendiri oleh orang tua, guru, maupun anak. (ak/sdmt)