SDMT Kenalkan Siswa Pada Jajanan Tradisional Lewat Kantin
- Posted by sdmt
- Posted in BERITA SEKOLAH, BERITA SISWA
Bel berbunyi. Menandakan waktu istirahat telah tiba. Ustadzah Maryuni dan Ustadzah Nadiya segera bersiap menyambut serbuan ratusan anak-anak di kantin yang mereka jaga dan kelola. Namun kali ini ada yang berbeda dengan jajanan yang tersedia di kantin.
Tak seperti biasanya, kali ini Gethuk dan kawan-kawan jajanan pasar lainnya terlihat eksis dengan kemasan yang lebih menarik di kantin SDMT. Tak hanya Gethuk, ada Mendhut, Klenyem, Ongol-ongol, Grontol Jagung, Klepon, Lapis, Dadar gulung, Nagasari, Terang Bulan, hingga Singkong Goreng.
Ingin yang berkuah? Ada jenang, kolak, dan es teler. Adapula cemilan menyegarkan seperti Kacang Edamame, Semangka, dan Strawberry. Untuk minuman juga tak perlu khawatir, SDMT menyediakan minuman menyehatkan seperti jus jambu hingga susu kedelai. Harganya pun terjangkau, berkisar Rp 1000 hingga Rp 3000.
Mengenai isi jajanan kantin yang berbeda dari biasanya ini, Ustadz Azis Iwan Muttaqin, S.T.,S.Pd menyebutkan hal itu untuk mengenalkan para siswa pada jajanan tradisional.
“Agar anak-anak kita tidak lupa dengan jajanan tradisional. Jadi kita kenalkan lewat jajanan di kantin” Ujar Ustadz Azis.
Menurutnya, selama ini anak-anak sering dihadapkan dengan jajanan modern sehingga mereka tidak mengenal jajanan tradisional. Padahal, jajanan tradisional juga lebih bergizi dan menyehatkan karena diolah dari bahan-bahan makanan lokal.
“Jangan sampai mereka menjadi generasi yang lupa dengan cita rasa khas makanan tradisional daerahnya sendiri, padahal ada banyak jenisnya.” Lanjutnya.
Penyediaan jajanan tradisional di kantin ini dilakukan seminggu sekali. Hal itu juga dilakukan agar jajanan lebih bervariasi dan anak tidak mengalami kebosanan terhadap jajan yang ada. Jajanan tradisional tersebut juga dikemas dengan baik, sehingga selain menarik juga terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Pengadaan jajanan tradisional di kantin itu mampu menarik animo para siswa SDMT yang terlihat berjubel dan antrian memanjang. Ustadzah Maryuni dibantu Ustadzah Yuyun dibagian kantin siswa laki-laki terlihat kewalahan melayani para siswa yang membeli jajanan. Hal yang sama juga terlihat di kantin bagian siswi perempuan.
Tak hanya para siswa yang antusias membeli jajanan tradisional, para ustadz dan ustadzah juga tak kalah semangat ikut meramaikan kantin untuk membeli jajanan tersebut.