139 Siswa Baru Ikuti MPLS di Youtube

Untitled

sdmtponorogo.com – SDMT Ponorogo melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), (13/7).  Namun, sebanyak 139 siswa baru kelas 1 tahun ini harus merasakan proses MPLS yang berbeda. Sebab, MPLS dilaksanakan secara online melalui Youtube. Tidak siaran langsung, namun berupa video yang diunggah melalui akun youtube milik sekolah, SDMT PONOROGO. Video yang diunggah tersebut memperkenalkan sekolah, program, guru-guru,  serta pembagian kelas. Video dapat diakses oleh siswa dan walimurid mulai pukul 08.00 WIB dan mereka harus meninggalkan pesan di kolom komentar untuk menandai kehadiran.

 

Pihak sekolah melakukan pengambilan video berdurasi 1 jam itu pada Sabtu, 11 Juli 2020 lalu di Aula sekolah. Acara ceremonial kecil tersebut hanya dihadiri oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala masing-masing unit, dan lima orang wali kelas 1. Acara tetap diatur sebagaimana acara pembukaan MPLS pada umumnya. Diawali dengan pembukaan oleh Ustadz Efendi sebagai MC serta pembacaan ayat suci al Qur’an dari Muhammad Conan dan Asfa Neysa.

 

Kepala SDMT, Imam Saiful Bahri dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf. Acara MPLS ini pada awalnya akan dilakukan dengan tatap muka langsung. Hal itu telah direncanakan dan diatur agar tetap sesuai protokol kesehatan dengan cara dibagi menjadi beberapa kloter selama 8 hari dan tetap didampingi oleh orang tua masing-masing. Namun pada akhirnya rencana tersebut urung dilakukan pihak sekolah karena situasi pandemi di Kabupaten Ponorogo yang masih menunjukkan kekhawatiran dan belum kondusif untuk dapat menggelar acara.

 

MPLS melalui Youtube hanya dilakukan sehari. Hari berikutnya ialah perkenalan dengan wali kelas masing-masing dan guru pengajar mata pelajaran lain melalui aplikasi Google Meet.

 

Melaksanakan MPLS secara online juga tantangan sendiri bagi sekolah. Sebab, itu adalah kesempatan siswa untuk mengenal sekolah, guru, dan teman-teman barunya. Namun, menjadi kurang efektif karena dilakukan secara online. Hal itu juga dirasakan oleh ketua MPLS tahun ini, Ustadz Bandi. “Dulu adaptasi sosial kita lebih mudah dan akrab sama anak karena bertatap muka langsung. Selain itu anak juga lebih mudah memahami. Kalau online, penyerapan materi anak juga kurang” ungkapnya.

 

Wali kelas 1 lain, Ustadzah Rumaya juga menuturkan bahwa MPLS online juga menghilangkan beberapa program MPLS seperti mengajarkan anak bercocok tanam, mencuci piring sendiri, makan sendiri, dan lainnya. Namun, keadaan tidak bisa dipaksakan. Kita harus menyesuaikan dan lebih kreatif dalam mencari cara yang efektif.

 

Tak lupa, wali kelas 1 juga berpesan kepada siswa baru kelas 1 untuk tetap semangat belajar di rumah. Tahan kesabaran untuk berjumpa dengan ustadz-ustadzah dan teman-teman baru di sekolah. (ak/sdmt)

 

 

Blog Attachment

Related Blogs

Leave us a Comment