Peran Serta Orang Tua dalam Pendidikan Karakter di SDMT
Skripsi – Pravitasari. Nova. 2013. Peran Serta Orang Tua dalam Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Muhammadiyah Terpadu Ponorogo. Skripsi, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dra. Djum Djum Noor Benty, M. Pd., (II) R. Bambang Sumarsono, M. Pd.
Kata kunci: pendidikan karakter, peran serta orang tua.
Penyelenggaraan sekolah dengan model Islamic Full Day School sangat diminati di kalangan masyarakat modern yang mempunyai kesibukan di luar rumah yang sangat tinggi, sehingga perhatian terhadap anggota keluarga khususnya dalam pendidikan agama anak-anak sangat kurang. Orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak, sebab merupakan guru pertama dan utama bagi anak. Secara langsung orang tua juga sebagai kunci utama keberhasilan dalam pendidikan.
Sekolah Dasar Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ponorogo menerapkan pendidikan karakter pada anak, dengan adanya kegiatan pendidikan yang didesain full activities untuk membentuk karakter peserta didik yang bertauhid dan ‘berakhlaqul karimah’ atau memiliki dasar-dasar life skill yang memadai serta sebagai upaya memupuk kecintaan anak kepada sekolah melalui kegiatan belajar yang pada akhirnya kecintaan pada budaya belajar.
Fokus penelitian ini adalah: (1) program hubungan sekolah dengan orang tua, (2) faktor lingkungan yang mempengaruhi anak dalam pendidikan karakter, (3) peran serta orang tua dalam pendidikan karakter, (4) faktor penunjang peran serta orang tua dalam pendidikan karakter, (5) hambatan peran serta orang tua dalam pendidikan karakter, dan (6) strategi peran serta orang tua dalam pendidikan karakter di SDMT Ponorogo.
Penelitian ini dilakukan di SDMT Ponorogo dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah studi kasus karena terdapat satu kasus pada suatu objek penelitian, yaitu SDMT Ponorogo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan (1) wawancara, (2) observasi, dan (3) dokumentasi. Analisis data menggunakan (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) verifikasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi dan ketekunan pengamatan.
Kesimpulan penelitian menunjukkan: (1) program hubungan sekolah dan orang tua adalah adanya penyelenggaraan Panggung Ekspresi, orang tua ikut dalam kegiatan out bound, ikut dalam kegiatan menanam padi di sawah, dan memperingati hari Ibu, pertemuan dalam rapat komite sekolah, kegiatan pertemuan pada akhir semester yang membahas kebutuhan peserta didik, dan orang tua dapat menyampaikan masalah yang dialami peserta didik dengan berkunjung ke sekolah, (2) faktor lingkungan yang mempengaruhi pendidikan karakter di SDMT Ponorogo, yaitu faktor lingkungan SDMT yang didesain full day school, faktor lingkungan keluarga atau suasana keluarga, dan faktor lingkungan bermain anak, (3) peran serta orang tua dalam pendidikan karakter di SDMT Ponorogo meliputi orang tua berperan dalam suasana keluarga, orang tua dalam pembinaan iman dan moral, orang tua dalam pelaksanaan pembelajaran di SDMT, dan berperan dalam kegiatan ektra kurikuler, (4) faktor penunjang peran serta orang tua dalam pendidikan karakter di SDMT Ponorogo adalah adanya budaya sekolah, lokasi rumah yang berdekatan dengan masjid, keikutsertaan anggota keluarga lain dalam mendidik anak, orang tua yang selalu membiasakan anak, dan adanya teladan dari orang tua, (5) hambatan peran serta orang tua dalam pendidikan karakter di SDMT Ponorogo yaitu adanya orang tua yang kurang memiliki waktu untuk mendampingi anak belajar di rumah, orang tua yang kurang menanggapi masukan dari guru kelas, keinginan anak susah ditebak, pengaruh lingkungan bermain atau pergaulan pertemanan, dan pengaruh adanya bermacam-macam tipe guru, dan (6) orang tua mendampingi anak dalam belajar di rumah, membiasakan anak untuk melaksanakan sholat di rumah maupun di masjid, sebagai bentuk kesamaan pola antara pembiasaan di sekolah dan di rumah, ikut dalam kegiatan program Teaching and Learing(mengajar dan belajar), membantu anak dalam membuat bunga anak sebagai bentuk hari Ibu, selain itu untuk melatih anak bersosialisasi, dan membiasakan hidup hemat, dengan cara membatasi uang saku anak sebesar Rp. 2.000,00 per hari.
Saran-saran yang diajukan peneliti kepada: (1) Kepala SDMT Ponorogo, diharapkan lebih meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ustadz dan ustadzah dengan mendelegasikan pengajar untuk mengikuti seminar atau kegiatan yang terkait dengan pendidikan karakter, serta konsistensi dalam penggunaan istilah siswa, murid, dan peserta didik, (2) Ustadz dan Ustadzah SDMT Ponorogo, diharapkan senantiasa menjalin komunikasi yang sinergi antara sesama guru dan orang tua dalam memantau perkembangan anak di sekolah maupun di rumah, dan menambah pengetahuan terkait pendidikan karakter untuk anak, (3) orang tua, diharapkan lebih meningkatkan perhatian dan kerjasamanya dengan pihak sekolah dalam memantau perkembangan anak, dan diharapkan lebih memperhatikan lingkungan yang mempengaruhi anak dalam kehidupan sehari-hari, (4) peserta didik, diharakan lebih dapat memperbaiki perilakunya melalui pendidikan karakter yang dibiasakan di sekolah, (5) Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan, pentingnya pendidikan karakter saat ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi pihak Jurusan Administrasi Pendidikan agar mengkaji permasalahan pendidikan karakter untuk memperkaya ilmu dan sebagai wujud pendalaman ilmu manajemen pendidikan, (6) Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan, diharapakan lebih banyak memperhatikan dan menambah bahan rujukan sebagai pengetahuan untuk memahami pendidikan karakter yang sangat penting untuk dunia pendidikan saat ini, dan (7) peneliti lain, dapat dijadikan bahan referensi dan melanjutkan penelitian yang sejenis pada berbagai aspek lain yang bermanfaat.