3 Alasan SDMT Rubah Seragam Siswa Menjadi Anti Mainstream

IMG20190727081721

sdmtponorogo.com – Mulai tahun pelajaran 2019-2020 ini, SDMT Ponorogo menerapkan perubahan seragam baru. Setidaknya ada 3 perubahan dari seragam yang digunakan oleh siswa-siswi SDMT.

 

Pertama, model seragam. Jika sebelumnya seragam yang digunakan bersifat formal sebagaimana seragam siswa sekolah pada umumnya. Maka, tahun ini seragam yang digunakan berubah menjadi lebih santai. yaitu berupa kaos dan celana olahraga. Hanya seragam untuk hari senin yang bersifat formal, yaitu seragam merah-putih dengan jas merah.

 

Kedua, waktu penggunaan seragam. Tahun sebelumnya, seragam yang digunakan untuk hari Senin dan Selasa adalah merah-putih. Seragam biru untuk hari Rabu dan Kamis, seragam HW untuk hari Jum’at dan Sabtu, dan Seragam kaos Oranye untuk olahraga.

 

Maka, seragam merah-putih mulai tahun ini hanya digunakan pada hari senin. Sementara hari Selasa dan Rabu menggunakan seragam kaos warna biru. Kamis dan Jum’at untuk seragam hijau sampoerna, dan Sabtu menggunakan seragam HW. Tidak ada seragam khusus untuk olahraga. Sebab, seragam untuk hari Selasa sampai Jum’at sudah berbahan kaos sehingga sekaligus untuk olahraga.   

 

Sebagaimana diungkapkan ustadz Azis, ada beberapa hal yang melatarbelakangi perubahan ini. diantaranya:

  1. Naluri anak bergerak bebas.

Kita tahu. Anak-anak merupakan insane yang masih suka bergerak aktif. Sebab, bermain masih menjadi salah satu kegiatan utamanya disamping belajar. Anak-anak suka meng-eksplore hal-hal baru. Untuk itulah perlu seragam yang mendukung siswa untuk bergerak bebas. Hal ini juga dalam rangka mewujudkan visi sekolah, yakni berbasis tauhid dan life skill.

  1. Durasi waktu di sekolah yang panjang.

SDMT Ponorogo menerapkan system semi full day school, hal itu mengharuskan siswa untuk berada di sekolah sampai sore. Belum lagi untuk yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sampai pukul 16.00. Untuk itulah, perlu seragam yang santai agar mereka lebih nyaman menjalani kegiatan.

  1. Menguatkan ke-khasan atau identitas siswa

Hal itu didasarkan pada fakta di lapangan bahwa seragam siswa SDMT terutama seragam merah putih banyak digunakan pula oleh sekolah lain. Sehingga perubahan seragam baru tersebut diharapkan dapat menguatkan identitas siswa SDMT karena beda dan menjadi mudah dikenali.

 

Seragam sekolah baru ini belum diterapkan untuk keseluruhan siswa. Untuk kelas 2-6 dilakukan secara bertahap agar tidak memberatkan walimurid. Tahun ini sekolah baru  mewajibkan seragam hijau sampoerna, dan tahun depan untuk seragam biru. Sementara untuk siswa kelas satu sudah secara penuh menggunakan seragam baru.

 

Para siswa pun mengaku lebih suka mengenakan seragam yang baru, karena lebih santai dan bebas bergerak. Seperti diakui Admirel dan Annisa, siswa kelas 5 itu mengaku lebih nyaman dengan seragam barunya.

 

“Iya, suka. Lebih enak dipakai” Ungkap Admirel. Sementara Annisa mengaku sangat menyukai seragam merah putih berjas. “Dipakai dan dilihatnya jadi lebih keren, Ust” Pungkas gadis cantik itu.  (ak/sdmt)

Related Blogs

Leave us a Comment