Sekolah Sukses Jika Siswanya Menjadi Juara? Bukan!

sujud kaki

Dalam sebuah penelitian oleh ahli pendidikan di Rumania, ditemukan kesimpulan bahwa sekolah yang paling dinilai sukses adalah sekolah yang berusaha memastikan dan menjamin kemajuan tiap-tiap siswa, sementara sekolah yang memiliki siswa dengan dukungan financial yang bagus (wali murid yang kaya) mendapatkan penilaian yang paling rendah. Berikut  kami sajikan hasil penelitian tersebut.

Mariana Dogaru dan Ioan Neacsu, yaitu seorang  ahli mutu pendidikan Rumania dan seorang guru besar Sekolah Tinggi Psikologi dan Pendidikan Sains Bucharest Romania melakukan penelitan terhadap perspektif masyarakat tentang sekolah sukses dan kepala sekolah yang sukses. Sepanjang tahun 2012, data dihimpun dari 1353 responden, yang terdiri dari pemangku kepentingan pendidikan di Rumania yaitu dari unsur pengawas pendidikan, kepala sekolah, pejabat pembantu kepala sekolah, kepala dinas pendidikan dan guru-guru. Penelitian ini diterbitkan bulan April 2014 dalam sebuah jurnal “European Scientific Journal”.

1352 responden tersebut diminta untuk mengkonfirmasi beberapa kriteria yang disediakan atau  mengajukan beberapa kriteria lain jika belum tersedia. Berikut ini adalah beberapa kriteria Sekolah Sukses dan respon yang diperoleh dari yang terendah hingga yang tertinggi:

Pertama, has students with good financial situation. Sekolah Sukses jika memiliki siswa-siswa yang memiliki dukungan financial bagus (anak orang kaya). Hanya direspon atau diajukan oleh 75 orang, atau 5,5%.

Kedua, has students awarded at international contests. Sekolah Sukses jika memiliki siswa-siswa yang memperoleh prestasi internasional. Kriteria ini diajukan atau dikonfirmasi oleh 409 dari 1.352 orang, atau 30,2%.

Ketiga. has good students. Sekolah Sukses jika memiliki input bagus yaitu calon siswa diseleksi dengan ketat. Kriteria ini direspon sebanyak 487 orang atau 36%.

Keempat, it is a school recognized by the community as being succesfull. Sekolah Sukses jika dikenal oleh masyarakat sebagai sekolah yang berhasil, atau sekolah yang sudah memiliki popularitas, hal ini direspon sebanyak 607 orang atau 44,9%.

Kelima, the self-evaluation identifies their weaknesses, finding suitable measures to improve.  Sekolah Sukses jika selalu melakukan evaluasi diri dalam mengidentifikasi kelemahan dan menemukan sistem pengukuran yang tepat untuk mengembangkan diri. Direspon 943 orang atau 69,7%.

Keenam, has good teachers. Sekolah Sukses jika memiliki guru-guru yang bagus. Direspon oleh 978 orang atau 72,3%.

Ketujuh, ensure the progress of each student. Sekolah Sukses jika memastikan atau berusaha menjamin kemajuan dan perkembangan tiap-tiap murid (tidak mementingkan sekelompok murid tertentu). Kriteria ini mendapat respon tertinggi yaitu 1284 orang atau 94,9%.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan, bahwa sekolah sangat diharapkan dapat memberikan layanan yang menyeluruh kepada seluruh siswa, tidak terfokus kepada siswa-siswa tertentu, baik siswa yang berpotensi dan berprestasi, apalagi hanya untuk siswa-siswa yang orang tuanya kaya. Tanpa mengabaikan kriteria lain yang mendapat respon lebih rendah, hasil penelitian ini bisa menjadi pertimbangan semua sekolah untuk lebih meningkatkan layanan menyeluruh bagi semua siswa-siswanya. Makin besar jumlah siswa yang mendapatkan pelayanan, maka makin besar kepuasan dan kepercayaan masyarakat kepada sekolah.

Pelayanan menyeluruh kepada siswa bukan berarti semua siswa harus berprestasi di level daerah, nasional atau internasional, akan tetapi masing-masing siswa mendapatkan pelayanan pendidikan yang mampu memaksimalkan masing-masing potensinya. Misalnya, dalam penguasaan suatu materi, siswa yang telah memperoleh nilai bagus benar-benar diberi pengayaan, sedangkan siswa yang nilainya belum bagus, maka harus benar-benar mendapatkan remedial pembelajaran. Dalam aspek non akademik, Sekolah Sukses juga membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menemukan bakat dan potensinya seperti dalam hal kesenian, olahraga, keagamaan, dan lainnya.

Hal menarik dari penelitian ini, bahwa ternyata sekolah yang memiliki siswa berprestasi bahkan hingga internasional, hanya mendapatkan respon sebesar 30,2%. Hal ini wajar, karena biasanya siswa berprestasi tersebut jumlahnya hanya sedikit dari keseluruhan siswa, artinya yang langsung merasakan kepuasan hanyalah siswa yang memperoleh prestasi atau kejuaraan, sedangkan siswa-siswa lain yang kurang berprestasi masih memiliki kebutuhan lain yang belum dipenuhi. (ISB/SDMT)

 

Related Blogs

Leave us a Comment