SDMT Jadi Tuan Rumah Rakerda KS Muhammadiyah Se-Kabupaten Ponorogo
- Posted by 4dmin
- Posted in BERITA SEKOLAH
Sdmtponorogo.com – Sabtu (24/3), SDMT Ponorogo mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah dalam Rakerda (Rapat Kerja Daerah) Majelis Dikdasmen bersama 52 kepala sekolah atau madrasah Muhammadiyah se-Kabupaten Ponorogo. Rakerda bertempat di aula lantai 2 SDMT Ponorogo.
Mengusung tema Membangun Sinergy untuk Meraih Kemajuan Bersama, Rakerda dibuka oleh perwakilan PDM Ponorogo, Drs. Muh. Idris Septrianto, M.Pd. Dalam sambutannya, Muh. Idris Septrianto menyampaikan tentang pentingnya keterbukaan. . Terbuka tidak hanya omongan, tapi juga ada bukti. Kepala Sekolah harus terbuka pada semua pihak di sekolah. Mari kita awali keterbukaan ini dengan sinergy Ujarnya.
Sebelumnya, Dr. Hary Sumaryanto, M.Pd juga menyampaikan beberapa hal dalam sambutannya. Ada 2 hal yang disampaikan oleh Ketua majelis Dikdasmen PDM Ponorogo itu. Pertama, disampaikan olehnya bahwa persaingan di dunia global semakin kompetitif, atau yang disebut dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), perlu peran dan fungsi dari para pakar pendidikan. Kedua, Hary Sumaryanto mengajak kepala sekolah untuk berpikir out of the box. Harus keluar dari zona nyaman. Sekolah Muhammadiyah harus selalu memberikan pelayanan unggul dan berkemajuan.
Ada beberapa agenda dalam Rakerda tersebut, seperti penyampaian best practice oleh Aris Nasution, Kepala SD Aisyiyah Nganjuk. Setelah penyampaian best practice, diadakan diskusi yang terbagi menjadi 2 panel dengan masing-masing tingkat pendidikan. Di akhir, disampaikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan rekomendasi oleh Majelis Dikdasmen.
Dalam penyampaian best practice, Aris Nasution banyak memberikan pemaparan dan contoh dari SD yang diampunya. Menjadi pemimpin itu tidak mudah, namun sangat bahagia ketika kita sukses dalam mempimpin ungkapnya, mengawali materi.
Dengan bercanda, Ia menyebutkan bahwa PDM itu otoriter dengan perintahnya bahwa sekolah Muhammadiyah harus maju. Meskipun demikian, persyarikatan tidak hanya bicara, tetapi memberikan modal. Tugas kepala sekolah adalah menumbuhkan dan mengembangkan lembaga yang dipimpinnya. Tumbuh saja, itu belum bisa dikatakan sukses. Harus diikuti dengan berkembang ujarnya.
Ada beberapa hal yang disampaikan Aris Nasution, diantaranya sekolah Muhammadiyah harus unggul, namun yang mengatakan sekolah itu unggul bukan sekolahnya sendiri, biar masyarakat yang mengatakan, lanjutnya. Kepala sekolah mengemban beban dan tantangan yang berat dalam mengelola sebuah sekolah. Sehebat-hebatnya guru, jika memiliki kepala sekolah yang tidak mempunyai visi untuk maju, maka tidak ada gunanya tukasnya.
Untuk menjadi unggul, kepala sekolah harus berani melayani lebih baik dari yang lain. Program kerja yang dimiliki, bandingkan dengan yang lain. Pentingnya memiliki program yang berbeda dengan yang lain. Lebih lanjut, menurutnya kepala sekolah harus berani dalam mengambil segala keputusan, out of the box. Tak kalah penting juga, kepala sekolah harus membangun banyak sinergy dengan lembaga lain. Sinergy yang akan membawa kemajuan bagi sekolah. (ak/sdmt)