SDMT Ajarkan Siswa Berwirausaha Melalui Market Day

web

sdmtponorogo.com – Suasana riuh memenuhi halaman SDMT Ponorogo, Sabtu (16/9/2023). Terlihat sejumlah meja berjajar di pinggir halaman dengan tatanan bermacam jajanan di atasnya. Di panggung juga terlihat tampilan-tampilan dari para siswa, seperti paduan suara, tari, puisi, karate, dance, hingga tapak suci. Total ada 11 tampilan yang memeriahkan kegiatan hari ini.

Keriuhan tersebut adalah potret dari kegiatan market day. Kegiatan market day merupakan salah satu kegiatan dalam program student day yang menyasar siswa dan siswi SDMT Ponorogo. Market day dilaksanakan sekali dalam satu semester yang berupa kegiatan jual beli.

Kali ini, kelas 5 dan 6 berlaku sebagai penjual. Kelas 4 sebagai pengisi tampilan, dan kelas 1-3 adalah pembeli. Dalam setiap angkatan kelas 5-6, siswa dibagi menjadi menjadi sejumlah kelompok. Setiap kelompok belajar dan bertanggung jawab untuk melaksanakan proses penjualan mulai dari pengadaan barang hingga penghitungan hasil. Mereka mengumpulkan modal, memproduksi barang, menjual, dan membagi hasilnya.

Berbagai macam jajanan yang mereka jual. Seperti puding, mochi, sosis bakar, nasi goreng, kentang goreng, aneka minuman, hingga jajanan yang sedang viral saat ini yaitu es kul kul. Menariknya, mereka mengaku membuat dan menyiapkan jajanan itu sendiri

Loveta dan teman-temannya terlihat bersemangat mempromosikan dan menjual dagangan mereka. Ia mengaku senang dan menyukai kegiatan market day ini.

“Seru karena bisa menambah pengalaman dalam jual beli” ujar siswi kelas 6 itu.

Dalam mempromosikan dagangan, mereka juga memakai kostum yang menarik. Rahel contohnya, ia memakai kostum penyihir seperti di film Harry Potter. Ia tak malu-malu untuk menarik pembeli agar membeli dagangan di kelompoknya.

Sementara itu, Wakil kepala sekolah Azis Iwan Mutaqin, S.T., S.Pd. mengatakan kegiatan market day ini untuk memberikan pengalaman kepada siswa dalam proses berwirausaha. Ada sebagian anak yang berlaku sebagai pengusaha atau penjual dan sebagian sebagai pembeli. Bagi kelas atas yang berlaku sebagai penjual, kegiatan ini mengajarkan mereka untuk berwirausaha, sementara bagi kelas bawah mengajarkan mereka untuk mengelola uang dan bertransaksi.

“Biar mereka belajar tentang biaya modal, promosi, hingga menghitung laba” Tutup Azis.

Blog Attachment

Related Blogs

Leave us a Comment