Dua Guru SDMT Menimba Ilmu dari Profesor Asal Jepang

IMG-20230912-WA0018

sdmtponorogo.com – Dua orang guru dari SDMT Ponorogo, Binti Solikah, S.Pd. dan Mariana Pangastuti, S.Pd. menghadiri Workshop Inquiry with Collaboration in School as Learning Community di Aula Mas Mansyur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Ahad (10/9/2023).
Profesor asal Jepang, Manabu Sato, hadir sebagai pembicara di tengah ratusan peserta yang terdiri dari guru dan kepala sekolah Muhammadiyah se-Jawa Timur itu. Sebagai yang hadir dalam workshop, Binti Solikah dan Mariana Pangastuti bercerita banyak hal terkait acara tersebut kepada sdmtponorogo.com.
Dituturkan oleh mereka berdua, Profesor Manabu Sato yang bertindak sebagai pembicara pada sesi pertama merupakan dosen Universitas Tokyo. Dalam kesempatan tersebut, Profesor Sato berbagi cerita masalah pendidikan pasca pandemi. Beliau memaparkan tentang kondisi anak-anak yang mengalami learning loss usai pandemi.
“Menurut beliau, tidak hanya di indonesia, di belahan dunia lainnya bahkan jepang pun banyak mengalami penurunan motivasi belajar” Ujar Binti.
Diceritakan, Profesor Manabu Sato juga melakukan penelitian. Di mana dalam penelitiannya ini, pandemi membawa dampak yang tidak main-main. Banyak anak-anak yang mengalami penurunan kemampuan literasi, matematika, dan lainnya. Diperlukan strategi untuk mengejar ketertinggalan.
“Beliau riset di sekolah-sekolah jepang, lalu bersama tim nya mencari solusi, memberi tindakan dan metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan itu” lanjut Binti.
Workshop berlangsung sehari, dari pagi hingga sore. Profesor Manabu Sato mengisi sesi pertama, sedangkan sesi kedua diisi dari pihak PWM yang mengajak peserta untuk evaluasi serta refleksi dari permasalahan sekolah masing-masing.
Ditanya mengenai kesannya usai mengikuti acara tersebut, Mariana dengan semangat mengatakan bahwa acara tersebut sangat menarik karena mampu menghadirkan ahli pendidikan dari Jepang. Menurutnya, hal itu penting untuk mendorong para guru di Indonesia berinovasi dalam model pembelajaran guna meningkatkan kualitas pendidik dan peserta didik.
“Lalu, pada sesi kedua juga menarik. Kita dibimbing untuk membuat lesson study pada mata pelajaran yang diinginkan. Kemudian di sesi terakhir, dihadirkan pula kepala sekolah yang memiliki banyak prestasi dalam dunia pendidikan, sehingga mendorong peserta workshop untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pengajar” Ujar Mariana.
Binti menyetujui apa yang disampaikan Mariana, menurutnya Dikdasmen Jawa Timur sangat concern dalam mendorong sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitasnya. Terbukti dengan mendatangkan ahli pendidikan dari Jepang untuk kemudian berbagi ilmu kepada guru-guru sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur.
“Perubahan zaman mengharuskan para pendidik untuk mengubah metode mengajarnya” Tutup Binti. (ak/sdmt)

Related Blogs

Leave us a Comment