Manajemen 7P: Langkah Awal SDMT Menuju Sekolah Unggul
ArtikelSDMT.com – Dalam dunia marketing dikenal bauran pemasaran yang disebut juga 4P yang kemudian dikembangkan menjadi 7P. 7P merupakan kependekan dari people, product, physic evidence, price, place, promotion dan process. Institusi yang bergerak dalam dunia bisnis, layanan kesehatan, lembaga pendidikan pada dasarnya tidak bisa melepaskan diri dari pengembangan 7P ini. Tingkat penerimaan dan minat masyarakat kepada lembaga sangat terkait dengan tingkat ketercapain 7P ini. Pada perkembangannya 7P yang membidik customer satisfication (kepuasan pelanggan) ini kini dikembangkan lagi ke level yang lebih tinggi yang membidik pada human spirit atau lebih dikenal dengan Marketing 3.0.
Namun level Marketing 3.0 ini tidaklah dapat dicapai manakala 7P tidak dipenuhi terlebih dahulu. SDMT Ponorogo sebagai salah satu lembaga pendidikan yang ingin dikelola secara profesional dan modern tidak bisa mengabaikan 7P ini. Berikut upaya SDMT mengembangkan marketing yang setara level 2.0 ini.
People (pendidik dan tenaga kependidikan)
People (orang) merupakan unsur penyiapan sumber daya manusia, personalia dan kepegawaian. Unsur inilah yang menjadi motor penggerak utama roda organisasi. Selain profesionalitas personil yang memiliki latar belakang pendidikan standar minimum S1 dan sejumlah kompetensi yang dibutuhkan, SDMT sangat menekankan pentingnya komitmen dari seluruh personilnya. Selain integritas dan sikap antusias terhadap pengembangan lembaga, personil dituntut untuk meluangkan waktunya secara penuh di SDMT dan siap bekerja manakala dibutuhkan. Komitmen terakhir ini lebih ditujukan bagi tenaga fulltimer (penuh waktu). Untuk menopang kinerja para personil ini, kesejahteraan diberikan secara maksimum. Mengingat keterbatasan kemampuan sekolah, pemberian kesejahteraan ini disampaikan secara transparan, berkeadilan dan memberikan harapan untuk meningkat. Istilahnya, sekalipun kesejahteraan itu tidak seberapa, guru-guru dan karyawan tahu bahwa sekolah sudah all-out mengupayakan kesejahteraan dan ada mekanisme yang memberi harapan peningkatan kesejahteraan.
Product (program pendidikan)
Product (produk) merupakan materi dan program pembelajaran yang diterima siswa dari sekolah. Produk pokok SDMT tentu didasarkan pada kurikulum nasional, ada mata pelajaran pokok disana. Namun itu tidak cukup, perlu produk tambahan dan produk andalan. Di SDMT seperti di sekolah favorit umumnya, mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang diminati anak sebagai produk tambahan, sedangkan produk andalan SDMT adalah pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pendidikan Islam dan Al-Quran, baik sisi kemampuan membaca, menghafal dan melagukan bacaan, serta yang terpenting adalah peresapan nilai-nilai Al-Quran ke dalam kepribadian seluruh warga sekolah.
Physic Evidence (Sarana pendidikan)
Physic Evidence (sarana prasarana) adalah unsur yang sangat penting untuk menopang personil sekolah dalam menyajikan produk. Bisa dibayangkan bagaimana pembinaan sholat berjamaah bisa dilaksanakan bila tidak ada masjid atau sarana ibadah. Sekolah yang gersang, kotor, penuh sesak dan tidak nyaman ditinggali akan membuat siswa dan warga sekolah tidak nyaman beraktivitas dan itu dapat mengurangi motivasi dan produktivitas mereka. Sebaliknya, ketika ruang terbuka cukup, sarana penunjang belajar lengkap, ada laboratorium, perpustakaan, wastafel, aula yang luas, seluruh area bersih, hijau, dan udara segar tentu akan membuat warga sekolah lebih bersemangat dan betah.
Price (biaya pendidikan)
Price (biaya pendidikan) adalah faktor penting yang dipertimbangkan customer (penguna jasa pendidikan). Faktor yang ideal dari biaya pendidikan adalah semurah-murahnya tapi memberikan hasil setinggi-tingginya. Prinsip ini dipegang SDMT. Tapi kata “semurah-murahnya” menjadi mustahil mencapai level “gratis” manakala lembaga tidak ditopang pendanaan besar tak terbatas seperti halnya sekolah-sekolah negeri. Jangankan untuk menaikkan iuran bulanan, bahkan untuk menarik iuran tambahan operasional seperti tiket masuk ke kolam renang, atau kegiatan tertentu saja, butuh pertimbangan yang matang. Prinsip ini dikembangkan bukan semata-mata menjaga keseimbangan antara jasa yang diberikan dan cost yang layaknya dibayarkan, tetapi mampu memberikan jasa bermutu tinggi dengan cost yang rendah adalah prestasi tersendiri. Dan ini yang dipegang SDMT.
Place (lokasi dan akses)
Place (lokasi) SDMT menurut ukuran wilayah Ponorogo sudah sangat strategis. SDMT terletak di kota Ponorogo bagian Timur. Di dekat SDMT terdapat STAIN Ponorogo, UNMUH Ponorogo, perumahan-perumahan, kantor-kantor dinas pemerintah daerah dan institusi penting lainnya. Titik fokus SDMT dalam hal place (lokasi) adalah bagaimana menjadikan akses menuju SDMT dapat ditempuh dengan aman, nyaman dan tidak menyusahkan. Jalan masuk, pengaturan jalan, ketersediaan parkir, parkir yang nyaman, prosedur antar-jemput, dan seterusnya menjadi perhatian penting SDMT.
Promotion (upaya pengenalan terus-menerus)
Promotion (promosi) adalah kegiatan pengenalan SDMT terus-menerus ke masyarakat. Bentuk pengenalan ini tidaklah sebatas pada pengenalan lembaga atau eksistensi lembaga, tetapi SDMT perlu mengenalkan program-program apa saja yang dikembangkan, yang up to date, prestasi apa yang dicapai, sampai dimana SDMT dan akan menuju dan melaju ke mana. Masyarakat harus tahu dan dibuat tahu, dan hal-hal positif yang diketahui masyarakat itu akan menjadi ketertarikan dan sebab bertahannya customer.
Process (pengelolaan dan manajemen)
Process (proses dan pengelolaan pendidikan) adalah mengelola ke enam unsur yang lain sehingga bisa bersinergi menghasilkan produk yang diharapkan dan memuaskan pengguna jasa pendidikan. Sistem manajemen SDMT bukanlah sistem manajemen top-down dimana para personilnya bekerja semata-mata mengikuti perintah atasan, atau hanya bekerja bila mendapat perintah atasanya. Seluruh personalia di SDMT didudukkan pada posisi yang sama, terbagi dalam beberapa tim kerja kecil dan bekerja secara sinergi dalam sebuah tim besar. Semua tim bergerak menuju tujuan yang dibuat dan ditetapkan bersama. Kedudukan pimpinan lembaga lebih berfungsi sebagai koordinator yang menjaga sinergi dan akselerasi tim-tim yang ada sehingga bisa bekerja efektif, efisien dan cepat.
Demikian pengembangan 7P di SDMT sebagai langkah awal menuju sekolah unggul. Pada langkah berikutnya, SDMT akan menuju pada manajemen Marketing 3.0 yang berbasis pada human spirit (?). ISB/SDMT