Mengapa tidak boleh menerangkan nama-nama alat kelamin dengan istilah samaran?

19697-jangan-khawatir-begini-cara-berikan-edukasi-seks-pada-anak-1024-768

sdmtponorogo.com – Banyak orang tua maupun guru yang merasa risih dan tabu membicarakan organ reproduksi, termasuk alat kelamin pada anak. Ketika menerangkan tentang alat kelamin, orang tua maupun guru biasanya menggunakan istilah lain untuk menamakan alat kelamin anak. Pada anak laki-laki misalnya, guru atau orang tua biasa menerangkan penis dengan sebutan “burung”. Maka anak pun akan mengenal alat kelaminnya tersebut dengan nama “burung”. Selain itu, juga bisa berkembang konotasi buruk dalam diri anak bahwa alat kelamin itu bisa hinggap dari satu tempat ke tempat lain seperti halnya burung. Hal-hal yang menyamarkan ini bisa membangun citra buruk dalam bawah sadar anak.

 

Memberitahu nama alat kelamin yang benar pada anak merupakan bagian dari pendidikan seks sejak dini. Sebaiknya ketika menerangkan, tidak usah menggunakan istilah samaran. Sama halnya dengan organ tubuh lain yang disebut dengan benar seperti mata, hidung, mulut. Ketika kita menjelaskan alat kelamin dengan nama samaran, anak juga akan menganggap bahwa hal itu sesuatu yang tabu. Akibatnya, anak akan mencari tahu sendiri melalui teman atau internet yang bisa memberikan informasi keliru.

 

Bapak/ibu guru dan orang tua, pendidikan seks sejak dini sangat penting agar anak terhindar dari predator seksual. Hal itu juga membekali anak agar paham dan bisa menjaga dirinya ketika mendapat perlakukan seksual.

 

Related Blogs

Leave us a Comment