Dokter Kecil SDMT, Berburu Ilmu Ke Negeri Jiran Malaysia

w

*Reportase ini dimuat di Koran Harian Surya Surabaya, edisi 28 Maret 2019.           

            Ahad, (17/03), 10 siswa SDMT (Sekolah Dasar Muhammadiyah Terpadu) Ponorogo dan 2 orang guru pendamping bertolak ke Negeri Jiran, Malaysia. 10 siswa tersebut ialah dokter kecil SDMT Ponorogo yang mewakili Indonesia untuk mengikuti pelatihan dokter kecil. Pukul 13.00 WIB, rombongan take off dengan pesawat menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur. Perjalanan pesawat 3 jam lebih akhirnya membawa mereka untuk pertama kalinya menjejak tanah Melayu.

            SDMT Ponorogo bersama SDIT Darul Falah Ponorogo menjadi sekolah perwakilan dari Indonesia yang mengikuti kegiatan bertajuk Health Fitness Camp yang diadakan di Kompleks Al-Falak Khawarizmi, Melaka. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Kesihatan Malaysia, Kelab Doktor Muda Malaysia, dan Dokter Kecil Indonesia.

Setiba di sana, rombongan menginap semalam untuk memulihkan tenaga di Hotel Seri Port Dickson Negeri Sembilan. Baru keesokan harinya rombongan menuju tempat acara yang terletak di Melaka. Di Negeri Sembilan, keesokannya sebelum ke Melaka mereka menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Sekolah Kebangsaan Pasir Panjang. Di sana rombongan berkeliling melihat sekolah, mulai dari UKS, Ruang Musik, Perpustakaan, hingga Kantin. Anak-anak pun antusias menemui banyak hal baru di sana. Lalu siangnya mereka diajak ke tempat wisata.

Siangnya, mereka ke tempat utama, yakni Kompleks Al-Falak Khawarizmi di Melaka. Kurang lebih 3 jam perjalanan untuk mencapai tempat tersebut. Melalui perjalanan yang berkelok-kelok dan banyak pohon-pohon sawit disepanjang perjalanan. Pemandangan yang tidak dapat ditemui di Kota Ponorogo, membuat anak-anak begitu riang sambil mengobrol. Sesekali melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada dua pendampingnya, Ustadzah Adelina dan Ustadz Amsa.

Kompleks Al-Falak Khawarizmi merupakan tempat semacam pondok yang didalamnya juga terdapat planetorium. Sehingga anak-anak bisa belajar tentang planet dan bintang di ruangan tersebut. Mencoba baju astronot, teleskop, dan sebagainya.

 Pukul 12.30 mereka mulai pembukaan dan perkenalan sebelum mengkuti pelatihan dokter kecil. Dua hari di sana diisi dengan pelatihan, membuat motto, dan jingle dokter kecil. Selain dari Indonesia., pelatihan ini juga diikuti oleh sejumlah sekolah kebangsaan di Malaysia. Sehingga tidak hanya belajar ilmu baru tentang kedokteran, siswa juga bertemu dengan teman baru yang berbeda bahasa.

“Alhamdulillah, senang sekali mendapat kehormatan untuk belajar ke Malaysia. Semoga hal ini bisa mempererat jalinan persahabatan antara Indonesia dan Malaysia. Selain itu, anak-anak juga belajar hal baru yang tidak ditemuinya di Indonesia. Ilmu, pengalaman, teman baru dengan budaya dan bahasa yang berbeda” ungkap Ustadzah Adelina, guru yang mendampingi ke Malaysia.

Related Blogs

Leave us a Comment