"Aku Ingin" sebuah Curahan Hati Anak

curhat anak

SDMTPonorogo.com – Banyak yang berkata bahwa aku anaknya nakal, suka jahil dengan teman, bahkan ada yang bilang aku adalah anak yang bodoh. Tidak hanya teman, tetapi orangtua dan guruku yang seharusnya menjadi inspirasiku juga berkata demikian. Mereka mengecap bakwa aku adalah anak yang nakal dan bodoh. Ah, rasanya aku ini anak yang tidak ada gunanya, anak yang tidak mereka harapkan, selalu membuat masalah. Aku ingin mengubah sikap dan perilaku ini tetapi yang kudapat hanya bentakan, padahal yang butuhkan adalah uluran tangan.

Kadang aku malas belajar, sehingga hasil ulanganku jelek tetapi sebenarnya ini adalah salah satu upaya agar aku ditegur oleh orangtua dan guruku. Aku masih belum bisa membedakan antara teguran dan perhatian. Selain masalah belajar kadang aku juga sakit maag dan sakit punggung belakang, hal ini sebenarnya lebih karena stress yang berlebihan sehingga menyebabkan aku sakit. Pernah suatu hari aku mengompol karena aku terlalu takut saat ditanya oleh seorang Guru. Rasa takut dan cemas yang terlalu berlebihanlah yang menjadikan aku seperti ini.

Saat pelajaran, aku pernah ngobrol dengan teman sebangkuku, tahukah kamu apa yang dilakukan oleh Guruku? Beliau membentakku dengan suara yang keras. Aku tidak suka dibentak, karena dengan dibentak maka berjuta-juta saraf di otakku putus. Aku lebih suka diingatkan dengan cara lebih halus atau guru itu mengubah cara mengajarnya dengan model pembelajaran yang lebih kreatif, sehingga ceramah dari Guruku lebih menarik daripada cerita dari temanku.

Aku ingin diceritakan tentang pengalaman guruku dalam meraih keberhasilan, bercerita bahwa integritas, kompetensi, kerja keras, dan ketangguhan adalah paduan yang akan menjadi kekuatan dan bekal berharga dalam kehidupanku. Aku ingin mereka mengizinkanku bermimpi karena gambaran pengalaman mereka. Aku ingin mereka mengizinkanku berimajinasi dan menaruh harapan tinggi agar aku selalu bisa mengingatnya sebagai pemacu diri di masa depan. Aku ingin Guruku selalu tersenyum, bukan wajah yang selalu muram. Aku ingin saat aku salah, Guruku selalu membuka kedua tangannya kemudian menasehatiku dengan kata-kata bijak, kata-kata yang akan membuatku terinspirasi bukan kata-kata hardikan yang memojokkanku.

*Oleh Yulia Eka Puspitaningtyas (Guru dan Pembina Kelas VI SDMT Ponorogo)

14 September 2015 13.58 di Kantor inspirasi lantai 2

Gambar: hanya ilustrasi

Related Blogs

Leave us a Comment